Aku ini orang termuda di kaumku
Kaumku… adalah yang paling kecil dari suku Manasye
Suku Manasye… adalah suku kecil dari Israel
Siapakah aku…?
Itu jawabanku dulu
Ketika Tuhan memutuskan untuk memilihku
Ketika Tuhan ingin aku menyelamatkan Israel
Ah Israel… bangsa besar yang tegar tengkuk
Tuhan ingin aku menyelamatkan bangsaku
…dari tangan bangsa Midian
Bangsa besar yang memusnahkan semua hasil panen kami
Bangsa besar yang sengaja berkemah di sekitar kami
Menjadikan kami bangsa yang melarat
Kelaparan dan miskin
Berkemah di gua-gua
Memang bangsa Israel ini menjengkelkan
Jika aku jadi Tuhan, mungkin sudah kumusnahkan saja
Bangsa yang culas dan keras kepala
Bangsa yang egois dan tidak tahu diri
Dan ketika mereka terdesak…
Mereka berteriak pada YAHWEH
Selalu seperti itu
Anehnya,
YAHWEH selalu mendengar
Tak pernah terlambat
Dia mengangkat pahlawan
Menyelamatkan bangsa ini
Dan kini giliranku yang dipilih-Nya
Ah…siapakah aku
Memimpin bangsa besar yang tidak tahu diri ini
Saat itu aku meminta tanda,
Seolah aku ini penting bagi-Nya…
…dia mengabulkan permohonanku
…memberiku tanda yang kuminta
Jadi aku pun pergi bagi-Nya
Aku akan berperang untuk-Nya
Aku akan memenangkan perang ini untuk-Nya
Setidaknya itu pikiranku tadinya
Ketika aku berhasil mengumpulkan 32.000 orang bersamaku
Ku pikir kami akan sanggup
Mengalahkan orang-orang Midian itu
Tapi rupanya bukan itu rencana-Nya
“Terlalu banyak rakyat yang bersama-sama dengan engkau
Nanti mereka akan merasa bahwa mereka yang hebat
Mereka akan melupakan aku”
Aku seperti tertempelak
Aku rasa Dia memang benar
Jadi kuturuti mau-Nya
“Barang siapa yang takut
Barang siapa yang gentar
Silahkan pulang
Kembalilah pada keluarga kalian
Kembalilah pada istri dan anak kalian”
Alangkah terkejutnya aku
Melihat reaksi bangsa ini
Dua puluh dua ribu memutuskan untuk kembali pulang
Rupanya mereka pergi tanpa iman
Mereka tak percaya bahwa Tuhan sanggup
Mereka tak percaya bahwa Tuhan ikut berperang
Mereka takut…
Tersisa sepuluh ribu
Aku tak tahu
Apakah ini cukup banyak
untuk mengalahkan orang Midian
Apakah kami bisa menang?
Seolah menjawab ketakutanku,
Tuhan kembali berfirman
“Masih terlalu banyak”
APA? Terlalu banyak?
“Suruh mereka minum air
Aku akan menunjukkan padamu
Mana yang akan kupilih”
Kalau Dia mengutusku,
Tentu Dia punya rencana
Jadi kuturuti saja mau-Nya
Kusuruh 10.000 orang itu turun minum air
Aku tak mengerti bagaimana minum air bisa menjadi ukuran
Sampai kemudian Dia berfirman lagi
“Bagi dua kelompok
yang minum dengan lidah seperti anjing
dan yang berlutut untuk minum”
Walau tak mengerti kulakukan juga
Tujuh ratus yang menjilat seperti anjing
Terlihat rakus dan basah seluruh bajunya
Orang-orang kasar yang terlihat tidak tahu etika
Mana yang akan dipilih-Nya?
Tujuh ratus orang kasar berbadan besar yang sepertinya bisa berperang?
Atau tiga ratus orang berperangai halus yang tahu etika dan sopan?
“Dengan tiga ratus orang ituÂ
Aku akan menyerahkan orang Midian ke tanganmu
Dan menyelamatkan bangsamu”
Aku ini tidak seperti Abraham bapa leluhur kami
Imanku tak sebesar dia
Aku tetap saja tidak yakin
Sampai aku mendengar
seorang dari musuh berkata
Bahwa pedang Gideon akan mengalahkan orang Midian
Memang aneh sekali bukan?
Ketika kita lebih mempercayai orang lain daripada Tuhan
Setelah mendengar itu aku sujud
Kubagi tiga ratus orang ini menjadi tiga pasukan
Dengan sangkakala, buyung dan obor
Strategi yang aneh
Tapi aku rasa ini yang Tuhan mau
Kuberi aba-aba
Tiga ratus orang ini meniup sangkakala
Memecahkan buyung
Sambil terus memegang obor
Dan terjadi kekacauan besar di kemah musuh
Kami menang…
Ya…malam itu kami menang
Bukan kemenanganku
Tapi kemenangan Dia
Yang Mengutus Aku
Yang memilih mereka yang setia
Yang memilih mereka yang percaya
Yang memilih mereka yang rendah hati
Yang memilih mereka yang tidak serakah
Yang memilih mereka yang takut akan Dia
ya… segala kemenangan milik Dia.
saya sangat diberkati sekali dengan tulisan ini..thanks berat !!