Sebagai raja,
Memiliki banyak istri adalah hal biasa
Aku tinggal memilih yang terbaik
Aku tinggal menunjuk yang tercantik
Aku tinggal mengajak yang termanis
Dan mereka semua bersedia menjadi istriku
Paling tidak menjadi selirku
Tapi sebagai manusia kita tidak pernah merasa puas
Aku pun tidak pernah merasa puas dengan istri-istriku
Walau mereka semua baik dan luar biasa
Ada Abigail yang sangat berhikmat
Aku selalu meminta nasihatnya
Saat aku ada dalam masalah
Ada Ahinoam yang sangat baik
Dia siap melayani dan menghiburku saat aku lelah
Belum lagi Maakha, Abital, Hagit
Mereka semua luar biasa
Dan dari mereka aku juga memperoleh anak-anak yang tampan
Namun, aku tak puas
Suatu sore…
Saat aku baru bangun dari tidur siang
Aku memutuskan untuk berjalan-jalan di atap istanaku
Tempat kesukaanku
Dari atas aku dapat melihat banyak hal
Saat itu seharusnya aku ikut berperang
Tapi aku memutuskan untuk tinggal
Biar Yoab saja yang menggantikan aku
Saat itu aku melihat dia
Wanita yang begitu….molek
Dia sedang mandi
Tubuhnya begitu indah
Matanya begitu bersinar
Dan ada sesuatu dalam dirinya
Yang membuatku kagum
Saat itu aku pikir
Dengan kekuasaanku aku bisa mendapatkan segalanya
Termasuk perempuan itu
“Dia istri Uria, orang Het itu”
Ah, jadi dia istri orang…
Tapi aku ini raja
Wanita itu pasti akan lebih memilih aku dibanding suaminya
Wanita mana yang sanggup menolak aku
Aku menyuruh orang menjemputnya
Kurayu dia
Kuajak dia ke pembaringanku
Benar kan… dia tidak menolak
Sejak itu,
berkali-kali kami melakukannya
Saat itu aku tahu bahwa ini perbuatan yang salah
Aku tahu bahwa YAHWEH, yang kulayani tak akan suka
Tapi apa dayaku
Aku hanya manusia
Aku tak sanggup menolak perasaan ini
Sampai kabar itu datang
“Aku mengandung”
Aku kaget sekali
Ini bukan kabar yang baik
Wanita itu mengandung…
Anakku…
Tentu saja anakku
Uria suaminya sedang berperang
Apa yang harus aku lakukan?
Jika semua orang tahu
Maka mungkin akan terjadi pemberontakan
Aku harus melakukan sesuatu
“Suruh Uria, orang Het itu menemuiku”
Aku memutar otakku
Aku menyusun rencana
“Kau kuberi libur, Uria
Kerjamu baik sekali
Pulanglah, berkumpullah dengan istrimu
Senangkan dia…dan senangkan dirimu”
Mungkin kesalahanku tak akan ketahuan
Kalau Uria tidur dengan istrinya yang cantik itu
Mungkin anak itu…
Mungkin anak itu akan dikira sebagai anak Uria
“Uria tidak pergi ke rumahnya”
Kaget sekali aku mendengar kabar itu
Uria memutuskan tidak menginap bersama istrinya
“Tuan, orang lain sedang berperang
Mereka berkemah di padang
Bahkan Tabut saja ada di pondok
Masakan aku bersantai di rumahku
Masakan aku tidur dengan istriku
Demi hidupmu…
Demi nyawamu…ya Tuanku Raja
Aku tak akan melakukan itu”
Rupanya dia orang baik
Orang yang setia
Tapi bagaimana dengan kedudukanku
Bagaimana dengan kehormatanku
Aku harus mencari akal lagi
“Baik Uria, tinggallah
Aku ingin merayakan kesetiaanmu
Kau akan makan dan minum semeja denganku
Pastikan…jangan sampai kau melewatkannya”
Kalau dia mabuk
Mungkin dia akan terpaksa pulang ke rumahnya
Mungkin dia akan lupa akan apa yang dilakukannya
Mungkin akan ada alasan bagi istrinya untuk mengatakan
Bahwa anak yang dikandungnya adalah anak suaminya
“Tidak Raja, Uria tidak pulang
Dia tidur bersama hamba-hamba Tuan”
Rencanaku gagal lagi
Uria itu….
Dia benar-benar setia padaku rupanya
Dia benar-benar setia pada bangsa ini
Aku menyusun rencana lagi
“Yoab,
Tempatkanlah Uria di barisan depan
dalam pertempuran yang paling hebat,
kemudian kamu tinggalkan dia,
biarkan ia terbunuh mati.”
Aku terpaksa
Aku mengatur skenario agar dia mati
Saat ini, jika kuingat rencana itu
Tulangku gemetar
Bagaimana mungkin aku bisa sejahat itu
Rencanaku kali ini berhasil
Uria mati dalam peperangan itu
Saat berita ini didengar istrinya
Dia meratap
Hatiku ini rasanya begitu sakit
Wanita itu meratapi suaminya
Dia mencintainya
Lalu…
Ketika dia tidur dengan aku
Apakah karena dia terpaksa?
Tapi bagaimanapun
Rencanaku berhasil
Saat waktu berkabung selesai
Aku akan menjadikannya istriku
…to be continued
Mana lanjutannya manaaaaaaa
Sudah…silahkan dibaca… *hug
[…] Daud pernah melakukan kesalahan satu kali. Ia mengambil istri Uria, menghamililinya, berusaha menyembunyikan perbuatannya dengan berencana seolah-olah istri Uria hamil karena suaminya, tidak berhasil, kemudian membuat skenario pembunuhan Uria dan mengambil istrinya. Tuhan tidak suka hal ini, putera Daud akibat zinahnya dengan istri Batsyeba diberi penyakit yang parah. Apa yang dilakukan Daud mungkin bisa menjadi contoh bagi kita. (Anda bisa membaca kisahnya di sini) […]